Senam pagi di sekolah memiliki banyak manfaat, baik untuk kesehatan fisik maupun mental para siswa. Berikut beberapa manfaat dari kegiatan senam pagi di sekolah:
Meningkatkan Kesehatan Fisik: Membantu menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh siswa.
Meningkatkan Konsentrasi: Aktivitas fisik sebelum pelajaran dapat meningkatkan konsentrasi dan fokus siswa.
Membangun Kebiasaan Sehat: Membiasakan siswa untuk berolahraga sejak dini.
Meningkatkan Semangat: Senam pagi dapat meningkatkan semangat dan mood positif di kalangan siswa.
Membangun Rasa Kebersamaan: Kegiatan senam bersama dapat mempererat hubungan antar siswa dan guru.
Asesmen Sumatif Akhir Tahun (ASAT) adalah evaluasi yang dilakukan pada akhir tahun akademik untuk mengukur pencapaian belajar siswa selama satu tahun pelajaran. Evaluasi ini biasanya mencakup berbagai mata pelajaran dan bertujuan untuk menilai seberapa baik siswa telah memahami materi yang diajarkan. Hasil dari ASAT sering digunakan sebagai dasar untuk menentukan kemajuan siswa ke tingkat berikutnya atau untuk memberikan feedback tentang area yang perlu diperbaiki.
Salah satu persyaratannya jumlah minimal koleksi untuk bisa terakreditasi A itu 2500 judul buku non pelajaran, sementara kita cuma punya sekitar 500-an. Jadi kenyataan bahwa dana masih terserap untuk buku pelajaran, sementara kita masih mengejar 2500 judul , maka salah satu solusi dengan donasi
Program donasi ini tidak hanya buku tapi bisa juga komputer bekas. Buku yang di donasikan minimal satu untuk satu orang. Siapa saja boleh berdonasi tidak hanya warga MAN 2 Cilacap tetapi bisa masyarakat luas atau para alumi, tempat donasi di Perputakaan MAN 2 Cilacap dibuka pada jam kerja .
Harapan pak Udin Wardoyo “Anak-anak mencintai buku , anak-anak MAN 2 Cilacap itu mencapai taraf Literasi yang lebih baik , karena buku itu memperhalus perasaan memberikan cara berbahagia yang berbeda. Karena orang yang tidak terliterasi itu melihat dunia itu sangat besar ,cara mereka meletakkan definisi bahagianya, kenikmatannya kapada fisik. Tetapi ketika dia cukup terliterasi maka definisi kebahagiaan dan kenikmatan itu akan melebar menjadi lebih luas, sehingga orang-orang yang terliterasi itu mempunyai peluang berbahagia lebih essensial, lebih banyak peluangnya. Dan saya konsen kesitu kenapa pendidikan kita buruk terus rendah nilainya ,karena literasinya tidak jalan,”Pungkasnya. (jr).
Majenang (11/06) – Kepala MAN 2 Cilacap, Drs. Muntohar, menandatangani piagam kesepahaman dengan rektor Universitas Islam Negeri Professor KH Saifuddin Zuhri Purwokerto, Prof. Dr. H. Ridwan, M. Ag. Acara dilaksanakan di Hall Perpustakaan universitas tersebut pada hari Senin, 10 Juni 2024.
Bersama MAN 2 Cilacap, penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) diikuti 35 sekolah / madrasah meliputi MAN, SMA dan SMK di wilayah sekitar UIN Saizu Purwokerto.
Ruang lingkup nota kesepahaman tersebut meliputi tujuh bidang yaitu: pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, pengabdian kepada masyarakat, peningkatan partisipasi dan akses pendidikan tinggi, implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKB), peningkatan dan pemberdayaan sumber daya, dan kegiatan lain yang disepakati oleh para pihak.
MoU tersebut dapat dilihat pada file di bawah ini.
Mengawali kegiatan tersebut rektor UIN Saizu Purwokerto menceritakan sejarah dan langkah perguruan tinggi keagamaan islam yang kini membuka keilmuan umum tersebut. Rektor berharap terjalin kerja sama yang baik antara sekolah / madrasah dengan universitas negeri yang memperoleh predikat UNGGUL dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan tengah memulai langkah ke level internasional dalam kancah keperguruantinggian itu. (MM)
Cilacap, 25 Mei 2024 – MAN 2 Cilacap menggelar acara pelepasan dan pengukuhan peserta didik kelas 12 dengan tema “Bangkit Bergerak Bersama Menuju Madrasah Mendunia”. Acara yang penuh khidmat dan kebersamaan ini diadakan di parkir area dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube resmi MAN 2 Cilacap.
Acara dimulai dengan penampilan tari gambyong dan prajurit sebagai bentuk penyambutan tamu dan juga ada iringan karawitan berkolaborasi dalam menampilkan kekayaan budaya lokal yang dipersembahkan oleh para siswa.
Kepala MAN 2 Cilacap, Drs. Muntohar, dalam sambutannya menyampaikan pesan inspiratif kepada para siswa yang telah menyelesaikan pendidikan mereka di Madrasah Aliyah Negeri 2 Cilacap. Beliau mengungkapkan harapan agar para lulusan dapat terus melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih tinggi.
“Kalian adalah generasi penerus yang akan membawa perubahan positif. Jadilah agen perubahan yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman. Lanjutkan cita-citamu yang kelak membawaku berkiprah masyarakat luas bahkan di kancah dunia, ” ujarnya.
Camat Majenang, Aji Pramono, S. STP, M. M mengapresiasi MAN 2 Cilacap sebagai sekolah dengan siswa terbanyak di Kota Majenang. Dalam sambutannya beliau menyarankan para lulusan untuk melanjutkan pendidikan untuk menyongsong Indonesia Emas tahun 2045. Menurutnya, para lulusan saat inilah yang kelak menduduki posisi strategis bangsa ini. “Masa depan kalian tergantung apa yang kalian lakukan hari ini. Maka teruslah berprestasi dan jaga nama baik MAN 2 Cilacap,” sambungnya.
Acara pelepasan ini juga diisi dengan pemberian penghargaan kepada siswa berprestasi dan terbaik. Prestasi terbaik jurusan IPA, IPS dan Agama berturut-turut adalah Kania Wulan Purbaningrum, Riyanti, Lubha Sahara Ramadhani.
Bagi yang tidak dapat hadir langsung, acara ini dapat disaksikan secara lengkap melalui live streaming di kanal YouTube MAN 2 Cilacap, memberikan kesempatan bagi keluarga dan sahabat yang berada di luar kota untuk turut merayakan momen berharga ini.
Tidak kalah meriahnya ada beberapa penampilan yang disajikan dalam acara ini, diantaranya tari gamyong dengan di iringi musik dari tim karawitan atau kita sebut “Harmoni Mandala” kemudian ada padus atau yang kita kenal dengan “Solid Mandala”
Suasana menjadi semakin meriah dengan penampilan spesial dari Ibu-ibu guru yang membawakan lagu-lagu medley rungkad, yo wis ben, sampai jumpa, serta penampilan alumnus kelas 12 yang dikomandoi oleh Kamila, kemudian dilanjutkan Indra Agus Saputra siswa kelas 11 juara lomba solo song tingkat Provinsi Jawa Tengah, yang menambah semarak acara.
Pelepasan dan pengukuhan peserta didik ini bukan hanya sebagai tanda berakhirnya masa belajar di madrasah, tetapi juga sebagai awal dari perjalanan baru menuju kesuksesan yang lebih besar. (jr)
Cilacap (Tim Pemberitaan)-seluruh peserta didik kelas X dan XI mengikuti kegiatan upacara bendera di halaman utama dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional, Senin (20/5).
Pada tema peringatan Harkitnas ini yaitu “Bangkit Untuk Indonesia Emas” Tema ini dipilih agar Harkitnas 2024 dapat membawa nilai-nilai semangat dan kekuatan untuk bangkit menuju Indonesia Emas.
Kita berada dalam situasi pascapesta demokrasi yang menguras energi dan emosi sebagian besar masyarakat kita. Hajat demokrasi tersebut tak dapat dipungkiri telah mengoyak banyak sendi-sendi vital persaudaraan kita sebagai anak bangsa. Pemicunya adalah ketidakdewasaan demokrasi dan pengesampingan semangat persatuan demi tujuan sesaat. Buntutnya, muncullah fitnah , kabar bohong, dan kabar keencian dengan tujuan memenangkan kepentingan masing-masing.
Dalam situasi masyarakat Indonesia yang beragam bahasa, suku, agama, kebudayaan, ditingkah bentang geografis yang termasuk ke dalam salah satu paling ekstem di dunia, kita bisa membuktikan bahwa Indonesia mampu menjaga persatuan. Oleh sebab itu, kita perlu bangkit dan bersatu dari kerenggangan perbedaan pendapat, dengan memikirkan kepentingan yag lebh luas bagi anak cucu bangsa ini, yaitu Bangkit menuju Indonesia Emas.
Pidato Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia, Bapak Budi Arie Setiadi menyampaikan lebih dari seabad lalu, tepatnya pada 20 Mei 1908, lahir organisasi Boedi Oetomo yang di masa itu telah menumbuhkan bibit bagi cita-cita mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Hari berdirinya Boedi Oetomo inilah yang kelak menjadi simbol dari Hari Kebangkitan Nasional yang kita rayakan hari ini.
Organisasi Boedi Oetomo bermula dari sejumlah dokter dan calon dokter di Batavia yang berkumpul mendirikan suatu organisasi modern. Banyak orang menaruh harapan pada organisasi ini dan menganggapnya sebagai motor penggerak, gerakan kemerdekaan di tanah Hindia Belanda.
Apa yang telah dirintis Boedi Oetomo dilanjutkan oleh banyak organisasi lain yang muncul belakangan. Nasionalisme Jawa khas Boedi Oetomo diperluas menjadi nasionalisme yang mencakup keseluruhan orang-orang di Hindia Belanda. Pendidikan yang hanya ditujukan pada priayi Jawa diperluas menjadi pendidikan untuk seluruh rakyat Bumiputera. Perjuangan memajukan kebudayaan Jawa diperluas menjadi perjuangan politik mengusir penjajahan Belanda. Perluasan dari cita-cita yang telah ditumbuhkan oleh Boedi Oetomo mencapai titik puncaknya pada proklamasi kemerdekaan.
Ibu Margiati, M.Pd selaku Waka Kesiswaan menyampaikan “Kebangkitan Nasional adalah moment yang penting, bahwa bangkit kan sebelumnya tidur, kita harus terbangun dari tidur panjang dari keterlenaan , sebetulnya dia sudah bangkit tapi pada zona nyamannya dia, jadi harus bergerak lebih baik lagi. Pesannya, ini bukan hanya peringatan, tapi harus tunjukan bahwa kamu memang berkeinginan, berniat, dan mau menggerakkan untuk bangkit lebih baik lagi dan harus di buktikan. Misalnya dia di zona nyaman, kurang rajin belajar, kurang disiplin, maka dia harus bangkit dari tempat tersebut,”terang Margiati. (TimpemberitaanMAN2Clp)
Moderasi beragama menjadi kunci dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang harmonis dan toleran di tengah keragaman agama dan budaya di Indonesia
Dunia pendidikan merupan satu di antara delapan kelompok strategis yang memiliki peran sangat penting dalam ekosistem moderasi beragama. Dunia pendidikan merupakan medium paling efektif untuk melakukan transfer nilai dan pengetahuan. Penanaman nilai Moderasi Beragama bagi para pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik sangat menentukan terwujudnya pengelolaan lembaga pendidikan secara nondiskriminatif. (Perpres Nomor 58 Tahun 2023).
Madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai moderasi beragama kepada peserta didik. Untuk itu, diperlukan strategi pembinaan yang komprehensif bagi guru dan tenaga kependidikan agar mereka menjadi teladan dan mampu mengimplementasikan moderasi beragama dalam proses pembelajaran dan interaksi dengan peserta didik.
Strategi Pembinaan Moderasi Beragama
Agar tercapai tujuan dari pembinaan terhadap guru dan tenaga kependidikan maka pembinaan tersebut perlu mencakup setidaknya empat hal berikut:
Pertama, penguatan pemahaman konsep moderasi beragama. Pemahaman yang benar dalam pikiran guru dan tenaga kependidikan menjadi fondasi bagi terealisirnya moderasi beragama dalam tindakan karena tindakan dikendalikan oleh pikiran. Dalam rangka penguatan kognitif ini dapat dilakukan kegiatan di bawah ini.
Melaksanakan pelatihan dan workshop tentang moderasi beragama bagi guru dan tenaga kependidikan.
Menyediakan bahan bacaan dan kajian tentang moderasi beragama di perpustakaan madrasah.
Mengadakan diskusi dan seminar tentang moderasi beragama dengan mengundang narasumber ahli.
Membentuk tim kajian moderasi beragama di madrasah.
Kegiatan-kegiatan tersebut cukup komprehensif untuk membentuk pemahaman tentang moderasi beragama yang utuh bagi guru dan tenaga kependidikan.
Kedua, pengembangan kompetensi pedagogik dan didaktik moderat. Langkah ini merupakan langkah implementasi atas pemahaman yang telah dikuasai pada langkah pertama, khususnya dalam pembelajaran. Di sini guru dilatih dan ditantang untuk melakukan internalisasi konsep moderasi beragama bagi siswa dalam pembelajaran, bukan dalam pembicaraan khusus tentang moderasi beragama. Langkah ini dapat diuraikan dalam tindakan sebagai berikut:
Membekali guru dengan strategi pembelajaran yang mengedepankan nilai-nilai toleransi dan saling menghormati antarumat beragama.
Melatih guru dalam mengintegrasikan materi moderasi beragama dalam kurikulum dan pembelajaran.
Mendorong guru untuk mengembangkan media pembelajaran yang mendukung moderasi beragama.
Memberikan penghargaan kepada guru yang berprestasi dalam mengimplementasikan moderasi beragama dalam pembelajaran.
Ketiga, pembinaan keteladanan dan akhlak mulia. Bila langkah pertama merupakan penanaman konsep, langkah kedua merupakan pengintegrasian konsep moderasi beragama ke dalam tugas pokok mereka, maka langkah ketiga ini merupakan langkah pembangunan secara bersama. Oleh karena merupakan langkah pembangunan, maka ada sanksi bagi yang merusak bangunan moderasi beragama ini. Kegiatan untuk langkah ini antara lain:
Menanamkan nilai-nilai keteladanan dan akhlak mulia kepada guru dan tenaga kependidikan melalui kegiatan pembinaan dan pengembangan diri.
Memberikan contoh dan teladan dalam berperilaku moderat kepada guru dan tenaga kependidikan.
Membangun budaya madrasah yang menjunjung tinggi nilai-nilai moderasi beragama.
Memberikan sanksi tegas kepada guru dan tenaga kependidikan yang berperilaku intoleran dan tidak sejalan dengan nilai-nilai moderasi beragama.
Keempat, penciptaan lingkungan madrasah yang kondusif untuk moderasi beragama. Atmosfer moderasi beragama menjadi penting dalam mewujudkan guru dan tenaga kependidikan yang berkarakter moderat dalam beragama. Tanpa lingkungan yang kondusif untuk terealisasinya masyarakat yang moderat maka sedikit banyak mengganggu eksistensi pribadi guru dan tenaga kependidikan yang moderat. Hal-hal berikut dapat dilakukan guna menciptakan lingkungan yang kondusif itu:
Membangun dialog dan kerjasama antarumat beragama di lingkungan madrasah.
Mengadakan kegiatan-kegiatan yang mempromosikan toleransi dan saling menghormati antarumat beragama.
Menciptakan suasana madrasah yang aman dan nyaman bagi semua peserta didik, terlepas dari latar belakang agama dan budayanya.
Membentuk tim fasilitator moderasi beragama yang bertugas memberikan pendampingan dan dukungan kepada guru dan tenaga kependidikan dalam mengimplementasikan moderasi beragama di madrasah.
Keempat hal tersebut sangat urgen. Pembinaan moderasi beragama bagi guru dan tenaga kependidikan pada madrasah merupakan upaya penting dalam mewujudkan madrasah yang rahmatan lil ‘alamin. Dengan strategi yang komprehensif dan berkelanjutan, diharapkan guru dan tenaga kependidikan dapat menjadi teladan dan mampu mengimplementasikan moderasi beragama dalam proses pembelajaran dan interaksi dengan peserta didik, sehingga tercipta madrasah yang kondusif untuk menumbuhkan generasi muda yang moderat, toleran, dan berakhlak mulia. Wallahu a’lam.
Keberagaman agama di Indonesia merupakan fakta yang harus dijaga dan dilestarikan. Namun, seiring perkembangan zaman, muncul berbagai potensi gesekan dan intoleransi yang dapat mengancam persatuan bangsa. Untuk itu, penanaman nilai-nilai moderasi beragama bagi pelajar menjadi kunci untuk membangun generasi muda yang unggul dalam prestasi dan toleran dalam perbedaan.
Langkah-langkah Penanaman Moderasi Beragama
Beberapa langkah berikut dapat dilakukan dalam rangka penanaman moderasi beragama bagi pelajar.
Penguatan Kurikulum:
Integrasikan nilai-nilai moderasi beragama dalam mata pelajaran agama dan umum.
Kembangkan modul pembelajaran moderasi beragama yang interaktif dan kontekstual.
Libatkan pakar agama dan tokoh inspiratif dalam proses pengembangan kurikulum.
Pengembangan Pembelajaran:
Terapkan metode pembelajaran yang inovatif dan berpusat pada siswa, seperti diskusi kelompok, simulasi, dan pembelajaran berbasis proyek.
Manfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk menghadirkan pembelajaran moderasi beragama yang menarik dan mudah diakses.
Dorong siswa untuk melakukan riset dan studi banding tentang berbagai agama dan budaya.
Pemberdayaan Guru:
Adakan pelatihan dan workshop bagi guru untuk meningkatkan pemahaman dan kompetensi dalam menanamkan nilai-nilai moderasi beragama.
Berikan kesempatan kepada guru untuk mengikuti seminar dan konferensi tentang moderasi beragama.
Ciptakan komunitas belajar antarguru untuk saling berbagi pengalaman dan praktik baik dalam menanamkan moderasi beragama.
Penciptaan Lingkungan Sekolah/ Madrasah yang Kondusif:
Gelar kegiatan ekstrakurikuler yang mempromosikan toleransi.
Adakan festival budaya dan keagamaan untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan tradisi berbagai agama.
Ciptakan ruang dialog antaragama untuk memupuk rasa saling menghormati dan memahami.
Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat:
Libatkan orang tua dan masyarakat dalam proses penanaman nilai-nilai moderasi beragama di sekolah/madrasah.
Adakan sosialisasi dan edukasi tentang moderasi beragama bagi orang tua dan masyarakat.
Kerjasama dengan organisasi keagamaan dan tokoh masyarakat untuk membangun program moderasi beragama yang berkelanjutan.
Peran Pejabat Bidang Pendidikan
Pejabat bidang pendidikan memiliki peran penting dalam merealisasikan gagasan penanaman moderasi beragama di sekolah/madrasah. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
Menyediakan anggaran dan sumber daya yang memadai untuk program moderasi beragama.
Mengeluarkan kebijakan dan regulasi yang mendukung penanaman moderasi beragama di sekolah/madrasah.
Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program moderasi beragama di sekolah/madrasah.
Memberikan penghargaan dan apresiasi kepada sekolah/madrasah yang berhasil dalam menanamkan nilai-nilai moderasi beragama.
Penanaman nilai-nilai moderasi beragama di sekolah/madrasah merupakan investasi penting untuk membangun generasi muda yang unggul dalam prestasi dan toleran dalam perbedaan. Dengan langkah-langkah strategis dan inovatif, serta dukungan dari pejabat bidang pendidikan, gagasan ini dapat direalisasikan dan membawa dampak positif bagi masa depan bangsa Indonesia. Marilah kita bersama-sama membangun generasi muda yang moderat, toleran, dan cinta tanah air!
Cilacap – Partisipasi Madrasah Aliyah Negeri 2 Cilacap dalam lomba Dai Qu yang diselenggarakan Masjid Agung Jawa Tengah sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Ngabuburit Asyik dan Ramadan Fest 2024 MAJT yang diketuai oleh Prof. Dr. KH Ahmad Izzuddin ini membuahkan hasil yang menggembirakan.
MAN yang posisi geografisnya terletak pada ujung paling barat dari wilayah Jawa Tengah ini menugaskan ananda Tika Amalia sebagai salah satu peserta lomba Dai Qu pada event tersebut. Siswi yang masih duduk di kelas X – J ini melaju menyisihkan ratusan peserta lain dari seluruh Indonesia dan masuk sebagai 15 besar finalis.
Di bawah asuhan pembina kebahasaan MAN 2 Cilacap bapak Agus Sopar, S. Pd. I, penampilan Tika Amalia selama 15 hari sesi final setiap sore menjelang buka puasa di Plaza MAJT semakin memukau dewan juri dan akhirnya terpilih oleh dewan juri sebagai peraih Juara Ke-3 dalam pengumumannya pada tanggal 29 Maret 2024.
Tika Amalia
Menanggapi kemenangan Tika Amalia pada event nasional ini kepala MAN 2 Cilacap, Drs. Muntohar, berkomentar ringkas dan padat,” Alhamdulillah, bahagia banget.” Sementara itu selaku pembina, Agus Sopar, S. Pd. I., menyampaikan terima kasih atas dukungan dari segenap warga madrasah yang telah mensupport perlombaan ini.
Memenangi posisi ketiga lomba Dai tersebut Tika Amalia memperoleh hadiah berupa uang pembinaan 1 juta rupiah, fasilitas beasiswa di Universitas Dian Nuswantara, dan merchandise dari sponsor.
Selamat untuk ananda Tika Amalia dan pembinanya serta seluruh civitas academika MAN 2 Cilacap.